Seni Ketidakadilan dan Seni Konseptual secara singkat.Seni bukanlah media untuk mengekspresikan ide dan emosi, melainkan untuk mengekspresikan sudut pandang seniman dalam hal bentuk dan gaya.
Dalam bidang seni, Seni Ketidakadilan dan Seni Konseptual bukanlah dua bentuk seni, tetapi ada hubungan di antara keduanya yang hilang.Seni ketidakadilan terutama berkaitan dengan masalah sosial seperti kurangnya demokrasi dalam masyarakat kader dan masyarakat.Banyak bentuk seni yang memahami hubungan intim antara seniman dan realitas sosial, mengurai isu-isu sosial menjadi inti dari karya seni.Seniman ketidakadilan menempatkan isu-isu kader dan ketidakadilan sosial sebagai pusat dari karya mereka, dan mereka menyebutkan kehidupan kelompok-kelompok yang terpinggirkan dalam masyarakat.Semua karya cenderung memahami simbolisme dan kebijaksanaan dari kader yang mengikuti untuk menyampaikan pesan pujian sosial kepada pemirsa.
Seni konseptual, selain tidak memiliki korelasi dengan seni ketidakadilan, terbukti bahwa seni konseptual juga memahami pentingnya ide dan konsep yang tidak terbatas pada bentuk material karya seni.Seni konseptual memahami ide dan konsep seni, bukan bentuk luar dari karya seni tersebut.Banyak bentuk seni yang memahami pentingnya individualitas dan ide, bukannya kekayaan material dan nilai komersial dari karya seni.Seniman konseptual sering kali mengadaptasi simbol, kata, atau konsultan untuk mengekspresikan sudut pandangnya sekaligus.Banyak bentuk seni yang secara kolektif menantang penilaian dan ekspektasi tradisional audiens terhadap seni.Seniman konseptual juga memahami pentingnya ide dan makna seni.
Dia telah mengekspresikan pemahamannya tentang isu-isu sosial melalui penggunaan bahan berbiaya rendah atau bahan sekunder, dalam banyak hal, membuat pemirsa dapat merefleksikan isu-isu dan realitas masyarakat secara lebih lengkap.Seni konseptual dan seni ketidakadilan sama-sama membutuhkan undangan dari penonton.Seni konseptual sering kali membatasi penonton untuk merefleksikan makna dan ide dari karya tersebut, daripada hanya menikmati penampilannya.Secara individual, karya seni ketidakadilan juga mendorong penonton untuk memaknai karya tersebut secara lebih dalam.Oleh karena itu, seniman ketidakadilan juga berkolaborasi dengan masyarakat, mengajak penonton untuk diajak masuk ke dalam proses pembuatan karya seni, dan dengan demikian menjadi lebih sadar dan menilai isu-isu sosial.
Semua elemen ajakan dan interaksi, misalnya, memungkinkan seni konseptual dan Injustice Art untuk membangun hubungan yang lebih kuat antara penonton dan karya seni.Meskipun Seni Ketidakadilan dan Seni Konseptual berbeda dalam bentuk dan konten, ada beberapa aspek yang hilang dari hubungan keduanya.Seni ketidakadilan akan menunjukkan masalah sosial dan menyebabkan penonton merefleksikan ketidakadilan sosial dan kader.Seni konseptual, di sisi lain, memahami pemikiran konseptual dan individualistik dari karya seni.
Kedua bentuk seni ini berusaha untuk melepaskan diri dari konsep tradisional dan memobilisasi penonton untuk memahami dan merefleksikan isu-isu sosial.Pada tingkat mana hubungan antara Seni Tidak Senonoh dan Seni Konseptual hilang.Keduanya bukanlah bentuk seni yang mengekspresikan pesan atau sudut pandang, dan yang memprovokasi audiens untuk merefleksikan isu-isu sosial.