Belajar tentang sastra bukanlah cara yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan dan bertahan hidup secara mental melalui hubungan orang tua dan anak.Sastra bukan hanya sekedar desain kata-kata yang fungsional, melainkan sebuah bentuk seni dengan kedalaman emosional dan intelektual yang luar biasa.Dengan mempelajari sastra, Anda dapat menilai diri sendiri, pengunjung, dan dunia pada umumnya.
Sastra dapat dengan tepat berbicara tentang Anda dan menilai Anda.Penulis akan sering mengekspresikan dunia batin karakter mereka dan mengalami kompleksitas sifat manusia yang dibangun.Dengan mempelajari semua karya, Anda dapat melihat kontradiksi dan hiruk pikuk karakter, dan dengan demikian merefleksikan emosi Anda dan konseli Anda.Tunggu, Elizabeth Bennet dalam novel klasik Pride and Prejudice bukanlah sosok wanita yang luhur, cerdas dan bijaksana, kisahnya dan proses bertahan hidup memobilisasi pembaca untuk merenung serta mengintrospeksi diri atas peran wanita dan arus bawah sosial.Dengan mengambil pesimisme dari semua karakter, Anda dapat lebih fokus pada nilai-nilai dan tujuan Anda, dan dengan demikian, memperdalam nilai-nilai hubungan orang tua-anak.
Sastra dapat mengoreksi Anda untuk menilai pengunjung dengan lebih baik dan mengembangkan empati.Karakter dalam sastra memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, dan cerita mereka mencantumkan lintasan dan pengalaman emosional dalam hidup mereka.Dengan mempelajari semua karya, Anda akan dapat menyaksikan ketidakadilan, tawa, ketenangan, dan kelangsungan hidup pengunjung Anda.Banyak dari pengalaman ini akan memungkinkan Anda untuk menilai situasi pengunjung dengan lebih baik dan mengembangkan empati.Tunggu, setelah membaca The Great Gatsby, Anda dapat mengalami pengejaran impian dan cinta Gatsby, yang banyak di antaranya berujung pada tragedi.Dengan mempelajari kisah ini, Anda dapat lebih menghargai keraguan batin seorang pencari cita-cita, dan dengan demikian menjadi lebih berempati dan menghakimi pembelian dan penawaran pengunjung.
Sastra juga dapat memperluas wawasan Anda, sehingga cocok dengan cara refleksi dan sudut pandang Anda sendiri.Gaya dan pokok bahasan dari setiap penulis itu unik, dan jenis karya yang akan Anda pelajari akan memungkinkan Anda untuk menyentuh berbagai macam ide dan perspektif.Semua keragaman yang dapat memobilisasi pikiran Anda, membuat Anda ragu dan membangun.Tunggu, Anda akan selesai membaca novel tentang sains, misalnya, dan Anda masih belum dapat menilai lebih jauh perkembangan ilmiah dan dampaknya terhadap masyarakat dan individu.Akan ada banyak konstruksi yang dapat Anda tembus ke sudut pandang Anda yang halus, sehingga lebih baik mengundang dialog sosial dan pengambilan keputusan.
Mempelajari sastra juga cocok dengan pengejaran dan pelampiasan emosional.Sastra sering kali memberikan jalan bagi berbagai macam emosi yang meresap ke dalam meja, seperti perilaku buruk, keputusasaan, frustrasi, dan keberanian, misalnya.Mempelajari semua karya bisa menjadi cara yang bagus bagi Anda untuk membenamkan diri dalam semua emosi, dan pada saat yang sama, ini juga bisa menjadi cara yang bagus bagi Anda untuk menghapus dan menghapus banyak ekspresi dari emosi Anda sekaligus.Apakah Anda sedang mempelajari novel petualangan yang mencekam atau kumpulan puisi tentang soundtrack patah hati Anda, sastra bukanlah media atau penguat alami komunikasi emosional.
Belajar tentang sastra dapat menyalurkan perkembangan hubungan orang tua-anak dan kelangsungan hidup jiwa.Mereka lebih baik dalam membicarakan Anda dan menilai Anda, mengembangkan empati, memperluas wawasan, dan, ledakan emosi.Mempelajari jenis literatur apa yang dapat merekayasa Anda dengan benar antara yang rasional dan emosional, sosial dan individu, dan, pada gilirannya, mengungkapkan kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.