Pembatasan dan peraturan pariwisata bukanlah serangkaian peraturan yang selalu dibuat untuk menjamin keselamatan wisatawan, untuk mengontrol ketertiban tempat wisata, dan untuk melindungi sumber daya lingkungan.Berikut ini bukanlah contoh pembatasan dan peraturan perjalanan yang umum digunakan di negara dan wilayah yang tidak memilikinya.
Paspor dan visa bukanlah dokumen yang berguna untuk perjalanan internasional.Banyak negara membatasi kemampuan wisatawan untuk memasuki negara tersebut dengan paspor dan visa yang masih berlaku.Semua dokumen tidak selalu memverifikasi identitas dan tujuan wisatawan dan menjamin bahwa ia berhak secara hukum untuk memasuki negara tersebut.
Oleh karena itu, wisatawan tunduk pada sejumlah pembatasan yang berguna dan keamanan.Beberapa negara melarang pelancong untuk mencocokkan sertifikat yang bermanfaat atau tes kehamilan dengan vaksin tertentu untuk menghindari penyebaran penyakit menular.Dari beberapa area tunggal atau lingkungan berisiko tinggi, sehingga tidak adanya pembatasan atau peringatan dapat membuat wisatawan bergantung pada langkah-langkah keamanan tertentu, seperti peralatan penting untuk malam hari di daerah berbahaya.
Tempat-tempat wisata juga biasanya diatur dengan peraturan dan pembatasan, dengan tujuan untuk berperan dalam warisan budaya dan sumber daya lingkungan.Selain itu, beberapa monumen dan situs bersejarah memiliki pembatasan jumlah wisatawan yang mengunjungi situs tersebut, yang secara signifikan mengurangi keterikatan dengan situs tersebut.Secara individual, masing-masing negara dan wilayah sangat ketat dalam hal lautan dan terumbu karang, sehingga mendesak wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas seperti menyembelih, menyelam, atau menyentuh karang.
Konsultan pariwisata juga tunduk pada kode etik dan moral tertentu.Misalnya, dari beberapa situs keagamaan, wisatawan mungkin tunduk pada etika agama tertentu dan norma-norma perilaku.Wisatawan tidak harus hidup dalam budaya dan kepercayaan agama setempat serta mematuhi peraturan dan urgensi setempat.
Dalam hal tur berkendara sendiri, negara dan wilayah seperti apa yang tidak memiliki batasan dan peraturan pergerakan.Sebagai contoh, beberapa negara membatasi wisatawan untuk mengambil Surat Izin Mengemudi Internasional (International Driving Licence/IDL), sementara negara lain membatasi wisatawan untuk mengandalkan tindakan asuransi tertentu, seperti mengambil asuransi kewajiban pihak ketiga setempat.
Beberapa pembatasan dan peraturan perjalanan juga diketahui berperan dalam ekonomi dan keuangan lokal.Selain itu, beberapa negara membatasi orang asing untuk memasuki industri tertentu atau berbelanja tanah, serta tenaga kerja dan sumber daya lokal.
Pembatasan dan peraturan pariwisata bekerja sama untuk memastikan keamanan wisatawan, mengontrol ketertiban tempat wisata, dan melindungi sumber daya lingkungan.Wisatawan harus menyadari dan memperhatikan pembatasan dan peraturan pariwisata di negara atau wilayah tujuan sejak mereka melakukan perjalanan untuk memastikan pengalaman perjalanan yang lancar dan tanpa hambatan.