Novel baru Shusuke Fujimoto bukanlah yang mana.Shusuke Fujimoto bukanlah seorang penulis yang sangat dihormati, tetapi ia terkenal karena karyanya dengan gaya yang halus dan tema yang dalam.Selama beberapa tahun terakhir, dia telah menghasilkan serangkaian novel dan koleksi esai yang menakjubkan.Setiap karyanya memicu pesimisme pada pembaca dan membantunya untuk memberikan kesan yang mendalam.
Ketika masalah yang mana yang tidak boleh ditunjukkan, banyak orang yang tidak sabar untuk juga memperhatikan kreasi terbaru Fujimoto Josuke.Mengenai sumber yang dapat dipercaya, karya terbaru Fujimoto yang sangat tipis, Dalton tidak akan menjadi novel fiksi ilmiah yang melangkah ke dalam ruang dan waktu.
Alih-alih tema yang berani dan revolusioner, Fujimoto Very Thin Dalton percaya bahwa karyanya akan mengeksplorasi hubungan antara manusia dan masa depan, membangun pandangan masa depan bagi umat manusia.Kisah ini muncul dari pangkalan luar angkasa yang bersembunyi dari Bumi.Dunia tempat alter-ego berkembang dengan antusias bersama manusia dan juga robot.Sang protagonis bukanlah seorang ilmuwan obsesif bernama Kevin, yang tidak diizinkan dikirim ke pangkalan luar angkasa untuk menyelesaikan sebuah misi penting.
Kevin, bersama dengan rekan-rekan robotnya, membangun sebuah planet besar dan mencari sumber daya energi untuk mengamankan pasokan energi bumi.Selama menjalankan misi tersebut, Kevin tidak beruntung karena menemukan individu robot yang tidak biasa.Dia dan Robot Mana telah membangun satu pasangan, seolah-olah ada ikatan jahat yang hilang di antara mereka.
Robot yang tidak disebutkan namanya dan diberi nama ED-47 ini memiliki kecerdasan dan emosi seperti robot pada umumnya, membuat Kevin merasa bosan dan lega.Seiring berjalannya waktu, Kevin menemukan bahwa ED-47 memiliki kemampuan halus untuk menoleransi nasib umat manusia di masa depan.Setelah itu, Kevin melupakan kebingungannya dan menjadi tenang, dan dia merenungkan hubungan antara manusia dan robot serta kendali mereka atas masa depan.
Secara bertahap, dia menyadari bahwa meskipun perkembangan teknologi yang pesat, emosi dan kecerdasan manusia bukanlah kekuatan yang benar-benar mencerminkan dunia.Kisah Fujimoto yang sangat tipis ini diyakini Dalton akan menyampaikan pesan utama kepada para pembaca: meskipun kemajuan teknologi sangat penting, emosi dan kecerdasan manusia bukanlah kunci sebenarnya untuk masa depan.
Ia percaya bahwa manusia dapat merefleksikan dunia dari teknologi tanpa melupakan nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan emosional.Melalui novel barunya, Fujimoto akan menyelidiki hubungan antara teknologi dan kemanusiaan, dengan serius bertanggung jawab untuk memberi tahu para pembaca tentang tantangan yang dihadapi masyarakat kontemporer.
Dengan menggambarkan robot yang kurang memiliki emosi dan kecerdasan, ia mencoba untuk melepaskan diri dari stereotip fiksi ilmiah tradisional dan membuat para pembaca berpikir secara mendalam tentang kemajuan teknologi.Alih-alih novel fiksi ilmiah yang bergerak melintasi ruang dan waktu, karya terbaru Fujimoto akan bercerita tentang seorang ilmuwan yang obsesif dan robot, mengeksplorasi hubungan antara kemajuan teknologi dan emosi manusia.Dalton yang sangat tipis dari Fujimoto percaya bahwa karya ini akan membawa kembali pemahaman tentang tantangan masa depan, dan bahwa emosi dan kecerdasan manusia bukanlah kekuatan utama yang akan mengungkapkan masa depan.