Seberapa sering Anda dapat menggunakan masker sebelum tidak ada efeknya?Masker wajah bukanlah produk kecantikan yang umum digunakan untuk meningkatkan tekstur dan penampilan kulit.Banyak orang mengadaptasi masker tidak selalu untuk mempertahankan kulit yang lebih obsesif dan bermanfaat.
Frekuensi penggunaan masker belum menjadi topik yang banyak diperdebatkan.Seberapa sering masker dapat diaplikasikan dan dapatkah Anda melihat sedikit efeknya pada Anda?Keragaman jenis masker membuat menjelaskan pertanyaan ini menjadi tidak intuitif.Ada banyak jenis masker yang berbeda, seperti masker yang menghidrasi, memutihkan, dan membersihkan debu, misalnya.
Jenis masker apa yang memiliki efek dan prinsip apa, serta seberapa sering masker tersebut digunakan, juga akan bervariasi.Di bawah ini, Anda akan menemukan beberapa jenis masker yang umum dan pernyataan tentang siklus optimal untuk Anda.Masker yang menghidrasi tidak terlalu terkenal untuk berbelanja.Tujuan dari banyak masker tidak selalu untuk membantu kulit basah menyesuaikan kelembapan dengan gejalanya, sehingga kulit selalu rata dan bugar.
Sejauh menyangkut masker pelembab, tertarik pada hari kerja yang diadaptasi dua hingga tiga kali, dengan jaminan bahwa kulit terus terhidrasi.Jika kulit seseorang sangat lembab, seseorang dapat meningkatkan frekuensi dosis sesuai kebutuhannya.Masker pemutih dapat sangat mengurangi tampilan kulit yang keras dan noda.Masker ini sering diperkaya dengan bahan-bahan seperti vitamin C dan asam buah, yang semuanya membantu menghilangkan pengumpulan melanin.Untuk mempertahankan efek pemutihan yang diinginkan selalu, masker pemutih cocok digunakan dua atau tiga kali dalam satu hari kerja.
Karena bahan aktif dalam masker pemutih sangat kuat, overdosis dapat menyebabkan reaksi yang merugikan pada kulit.Anda juga harus memastikan bahwa kulit Anda bereaksi dengan baik terhadap masker pemutih, dan jika perlu, Anda dapat mengurangi frekuensi pemutihan.Ketiga, masker yang berdebu dalam tidak boleh digunakan secara dekat untuk menghilangkan kotoran dan minyak dari pori-pori.
Masker ini biasanya kaya akan bahan penyerap seperti bubuk arang dan tanah liat, yang dapat menghilangkan kotoran dan kotoran dari kulit.Untuk masker deep-dusting, mengaplikasikannya sekali atau dua kali seminggu biasanya tidak cukup, dan frekuensinya terlalu rendah, sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi basah dan nyeri.Ada beberapa masker yang dapat dicocokkan dengan efek anti-penuaan seperti anti-kerut, menguleni, dan menghaluskan.
Untuk semua masker, frekuensi yang tepat biasanya tidak lebih dari dua kali seminggu, terlepas dari jenis kulit dan usia.Untuk orang yang lebih obsesif, seminggu sekali tidak cukup, sementara orang yang lebih tua dapat menggunakan masker untuk jangka waktu yang lebih lama untuk mempertahankan efek yang lebih diinginkan.Frekuensi pemakaian masker tidak sesuai dengan jenis masker, jenis kulit individu, dan rutinitas harian.
Untuk kulit normal, bukan ide yang baik untuk menggunakan masker dua atau tiga kali seminggu.Jika kulit Anda tidak memiliki rutinitas atau masalah tertentu, seperti kulit yang sangat lembab atau berminyak, Anda dapat menyesuaikan frekuensinya.Jangan menghindar dari metode dosis dan durasi penggunaan masker.
Metode pengaplikasian yang benar dapat mengurangi efek penguapan masker, seperti membersihkan kulit terlebih dahulu, kemudian mengoleskan masker dengan halus, menghindari mata dan mulut, lalu mengeringkannya dengan air setelah jangka waktu tertentu.Sebagian besar masker cocok untuk 10 hingga 20 menit, yang kurang dari itu, sehingga memiliki efek buruk pada kulit.Kiat untuk menentukan kualitas dan bahan masker.
Pilihlah masker yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan hindari menggunakan produk yang sudah kadaluarsa atau berkualitas rendah.Jika Anda tidak memiliki terlalu banyak masalah kulit atau alergi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan profesional dan memperhatikan frekuensi masker yang paling sesuai untuk Anda.Frekuensi masker bervariasi tergantung pada jenis, rutinitas, dan jenis kulit individu.