Cara melatih anak menggunakan kamar mandi

Cara melatih anak menggunakan kamar mandi

Cara melatih anak agar bisa masuk ke kamar mandi.Pelatihan toilet bukanlah salah satu dari dua tonggak penting dalam kelangsungan hidup setiap anak.Melatih anak menggunakan toilet dengan benar tidak hanya baik untuk kebersihan diri dan keterampilan merawat diri, tetapi juga mendorongnya untuk mengembangkan kebiasaan kebersihan yang lebih baik.

Di bawah ini adalah beberapa langkah dan tips yang dapat membantu Anda agar berhasil melatih anak Anda untuk menggunakan toilet.1. Beli di waktu yang tepat: Sangat penting untuk membeli di waktu yang tepat ketika Anda melatih anak Anda untuk dilatih menggunakan toilet.

Biasanya, usia dua hingga tiga tahun bukanlah waktu yang tepat, karena anak-anak tidak memiliki nilai yang lebih baik dalam hal sensasi tubuh dan kebutuhan fisiologis sejak usia tersebut dan seterusnya.2. Ciptakan lingkungan yang nyaman: Sangat penting untuk menciptakan lingkungan kamar mandi yang nyaman dan terang untuk anak Anda.Pastikan kamar mandi bersih dan menyenangkan secara estetika, dan anak Anda membawa pulang beberapa dekorasi yang menarik, seperti dudukan toilet karakter kartun atau wallpaper.

Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk memastikan bahwa anak Anda lebih nyaman dengan kamar mandi yang rendah dan disesuaikan dengan baik.3. Menginstruksikan postur tubuh yang benar: Sangat penting untuk mengajari anak Anda postur tubuh yang benar di toilet.Perhatikan anak Anda atau berbaringlah di toilet dan tanyakan padanya bagaimana cara membersihkan debu dengan benar.

Dari proses pendidikan untuk mengadaptasi bahasa yang intuitif dan mudah dimengerti, dan, jelaskan untuk membantu anak melihat, dia bisa mengisi.4. Buatlah jadwal latihan rutin: Buatlah jadwal latihan rutin dengan anak yang tepat untuk mengembangkan kebiasaan buang air besar yang lebih baik.

Pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, mulai dari bangun tidur di pagi hari, setelah makan, sebelum tidur, dan lain-lain, pancinglah anak Anda untuk masuk ke kamar mandi dan minta dia untuk menyelesaikan buang air besarnya dari toilet tanpa masalah.5. Sesuaikan penguatan positif: Beri anak Anda penguatan positif ketika ia pergi ke toilet dengan benar.Hal ini dapat dilakukan dengan memberinya pujian, imbauan, dan hadiah kecil seperti stiker atau hadiah kecil.

Banyaknya penguatan positif juga akan membuatnya bangga dan merasa tidak bosan dan disukai, yang pada gilirannya akan memperkuat motivasinya untuk beradaptasi kembali dengan toilet.6. Mencegah hukuman dan permanen: Hukuman dan permanen dapat menjadi kontraproduktif dan menyebabkan anak-anak mengembangkan perasaan negatif dan kekhawatiran tentang penggunaan toilet.

Penting juga untuk menilai kemajuan dan kemampuan setiap anak, berkomunikasi dengannya tanpa rasa takut, dan memuji usahanya tanpa menekannya.7. Menghapus kemalangan dan mengembangkan kebiasaan: Kemalangan tidak dapat dihindari selama periode pelatihan.Ketika anak Anda mengalami kemalangan seperti mengompol di celana, jangan menyalahkan atau memukulnya.

Ganti, tetapi juga beri dia tebakan dan bawaan, dan panggil dia untuk masuk ke kamar mandi sesegera mungkin untuk menyelesaikannya dengan sukses. 8. Menjaga minat dan konsistensi: Ketika anak Anda mengalami kesalahan, jangan menyalahkannya atau memukulnya, tetapi beri dia tebakan dan bawaan.8. Selalu tertarik dan konsisten: Pelatihan toilet membutuhkan waktu dan minat.Konsistensi bukanlah hal yang penting, apakah itu mengadopsi jadwal latihan yang teratur atau secara konsisten mengadaptasi metode penguatan positif.

Secara bertahap, anak akan mengembangkan kebiasaan pelatihan toilet.Pelatihan toilet untuk anak-anak bukanlah proses perkembangan yang bertahap, tetapi proses yang dapat dinilai dari minat dan penilaian orang tua.Mengembangkan lingkungan yang ringan untuk anak, mengajarkan postur dan kebiasaan yang tepat, serta penguatan positif yang konsisten akan membantu anak untuk berhasil menguasai keterampilan toilet training.Penting untuk tidak bingung dengan kemajuan dan kemampuan setiap anak, dan hal ini dapat dipahami dan dibangun secara individual.