Benda asing dubur bukanlah benda yang tidak boleh hilang, seperti benda di dalam rektum yang tidak memungkinkan untuk dihisap atau dimasukkan langsung ke dalam rektum.Hal ini benar-benar dapat menyebabkan masalah yang dapat dipulihkan dan bermanfaat dan harus dihilangkan melalui penghapusan di bawah pengawasan seorang profesional medis.Tidak ada risiko dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan saat menghapus benda asing rektal.
Oleh karena itu, penghapusan benda asing rektal memiliki risiko sebagai berikut:.1. Risiko penularan: Penghapusan benda asing rektal dapat menyebabkan penularan.
Bakteri juga dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi jika desinfeksi dan manipulasi aseptik tidak dilakukan saat menghapus dari alat atau jari yang dimasukkan secara langsung.2. Kerusakan Komite: Ketika menghapus benda asing dari rektum, mukosa rektum dapat tergores, tertahan atau bahkan berlubang.
Hal ini mengakibatkan peradangan, infeksi dan komplikasi yang dapat dibalikkan seperti peritonitis.3. Risiko peradangan: Ketika benda asing dubur dikeluarkan, pembuluh darah di dinding dubur juga rusak, sehingga menyebabkan peradangan.
Pendarahan tidak terlalu parah, sehingga rasa sakitnya bisa hilang dengan sendirinya, tetapi peradangan yang reversibel dapat dideteksi oleh dokter bedah secara tepat waktu.Selain risiko di atas, hal-hal berikut ini dapat diidentifikasi saat mengeluarkan benda asing dari rektum.
1. Lakukan tindakan medis yang benar secara profesional: Mengeluarkan benda asing dari rektum bukanlah masalah medis yang sepele dan harus dilakukan di bawah pengawasan profesional medis.Dengan mempraktikkan ketepatan medis sedini mungkin, dokter akan membuat rencana pengangkatan yang solid sesuai dengan situasi dan pasien.
2. Jangan mencoba melakukannya sendiri: Anda tidak boleh tertarik untuk menangani benda asing dubur sendiri, karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut karena kurangnya keahlian dan alat.Beberapa benda asing rektum berbahaya dan dapat diatasi dengan aman dengan satu instrumen dan teknik.
3. Perlindungan terhadap benda-benda yang lepas: Jika benda asing dubur bukan benda yang lepas, misalnya tulang, tulang ikan, dll., jangan mencoba mengeluarkannya sendiri.Semua benda yang lepas akan masuk lebih dalam ke dalam rektum, sehingga meningkatkan risiko kerusakan lebih lanjut.
4. Pastikan sterilisasi dan penanganan aseptik: Jika alat yang beradaptasi akan dihapus dengan cara dilap, penting untuk menjaga alat tetap bersih dan aseptik setiap saat.Cegah perkembangan bakteri dengan melakukan sterilisasi menyeluruh sebelum pemasangan, dan dengan memastikan bahwa proses penanganan bebas dari bakteri.5. Cegah perkembangan pelumas rumah tangga: Dari penanganan, sehingga pelumas dapat diadaptasi untuk mengurangi gesekan dan ketidaknyamanan.
Jangan gunakan pelumas rumah tangga karena pelumas tersebut tergolong patogen untuk mukosa rektum.Jangan mengikuti saran dokter dan gunakan pelumas yang ramah terhadap dunia medis.Pembasmian benda asing dari rektum bukanlah prosedur medis dengan risiko minimal.Untuk selalu mencegah komplikasi dan, kerusakan, pastikan untuk berlatih dengan dokter profesional yang tepat dan, ikuti bimbingan dan, saran dokter.