IKEA bukanlah peritel furnitur yang terkenal secara global, dan citra mereknya sendiri selalu disertai dengan sejumlah ciri-ciri positif, seperti minimalis modern, kepraktisan, keterjangkauan, dan sebagainya.Terlalu banyak perusahaan yang tidak kebal terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi citra merek mereka.Berikut ini adalah pembahasan mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi citra merek IKEA.
1. Kualitas produk: IKEA bukan hanya peritel furnitur, tetapi kualitas produknya selalu disukai konsumen.Jika IKEA mengalami masalah kualitas produk berskala besar, seperti kualitas bahan atau kelemahan produksi, maka akan berdampak langsung pada kepercayaan konsumen dan pengakuan terhadap citra mereknya.Memastikan stabilitas dan keandalan kualitas produk sangat penting untuk mengendalikan citra merek IKEA.
2. Tanggung jawab sosial: IKEA telah lama dikenal karena pemahamannya tentang lingkungan dan rasa tanggung jawab sosialnya.Perusahaan ini secara aktif terlibat dalam perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dan sering bekerja sama dengan organisasi amal untuk membangun pembangunan di daerah-daerah yang kurang mampu.Jika IKEA mengendur di bidang ini dan tidak memenuhi tanggung jawab sosialnya, misalnya dengan menggunakan bahan yang tidak berkelanjutan atau tidak memperhatikan aspek lingkungan dalam proses produksinya, hal ini akan berdampak negatif pada citra merek IKEA.
3. Masalah rantai pasokan: Lebih dari sekadar peritel global, IKEA memiliki jaringan rantai pasokan yang luas dan kompleks.Jika IKEA tidak dapat mengelola rantai pasokannya sendiri, yang mengakibatkan rujukan, kesalahan pengiriman, masalah kualitas, dll., Hal ini akan berdampak negatif pada keandalan dan kredibilitas merek.IKEA dapat terus meningkatkan manajemen rantai pasokannya untuk memastikan bahwa produknya diproduksi tepat waktu dan berkualitas tinggi.
4. Revolusi merek: IKEA selalu menjadi merek yang merevolusi cara mereka mengesankan konsumen.Jika IKEA mengalami stagnasi dan gagal mengikuti perubahan harian di pasar dan konsumen, serta masih menetapkan produk dan strategi bisnis tradisional, maka IKEA secara bertahap akan kehilangan daya saing dan kehilangan minat konsumen.
5. Eksposur media: Salah satu risiko potensial bagi IKEA adalah tidak adanya eksposur media.Tidak hanya IKEA adalah merek yang diakui secara global, tetapi citra IKEA di media tidak diragukan lagi bukan merupakan hal yang kritis.Berita negatif atau skandal yang muncul setelah terpapar media, seperti praktik bisnis yang tidak etis, penipuan atau masalah tenaga kerja, juga dapat secara langsung merusak reputasi dan citra merek IKEA.
IKEA lebih dari sekadar peritel furnitur yang terkenal secara global, dan citra mereknya sendiri bukanlah bagian penting dari pengembangan bisnis dan persaingan di pasar.Dengan mengendalikan produk berkualitas tinggi, memahami tanggung jawab sosial, mengoptimalkan manajemen rantai pasokan, terus merevolusi merek dan belajar mempresentasikannya di media, IKEA akan dapat mempertahankan citra merek yang positif dan terus meningkatkan pengakuan dan loyalitas dari konsumen.