Kesaksian tokoh utama tidak berdampak pada cerita secara keseluruhan.Dalam banyak cerita, kesaksian tokoh protagonis sering kali tidak menjadi titik balik utama dalam pengembangan alur cerita.Tokoh protagonis bukanlah karakter sentral dalam cerita, dan dia mengalami dan mengakomodasi banyak tantangan dan tanggung jawab.
Ketika protagonis mundur ke dalam cerita untuk jangka waktu tertentu dan kemudian menyaksikan kembali, hal ini sering kali memiliki dampak sekuler pada cerita secara keseluruhan.Kesaksian protagonis dapat diseimbangkan dengan klimaks plot.Ketika protagonis menghilang atau ditantang pada titik yang sama dalam cerita, pembaca akan merasa bosan, malu, dan khawatir karena tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.Ketika tokoh utama bersaksi lagi, ketegangan dalam cerita tetap berada di puncaknya, dan pembaca bertanya-tanya tentang nasib tokoh utama dan arah cerita.
Kesaksian tokoh utama sering kali menandai tahap klimaks cerita, menyoroti drama dan urgensi, dan memotivasi pembaca untuk belajar lebih banyak.Kesaksian protagonis dapat mendorong alur cerita menuju resolusi yang lengkap.Setelah protagonisnya pergi atau menghilang, cerita akan kehilangan banyak misteri dan pertanyaan yang belum terselesaikan.Semua plot dan konflik yang belum terselesaikan juga akan membangkitkan rasa ingin tahu dan ketertarikan pembaca, dan dia akan tertarik untuk mencari tahu jawaban dari semua pertanyaan.Kesaksian protagonis sering kali diimbangi dengan klarifikasi semua pertanyaan, secara bertahap mengungkap kebenaran dan rahasia cerita.
Pemaparan banyak informasi secara bertahap tidak hanya akan mengatasi keingintahuan pembaca, tetapi juga akan memberikan gambaran yang baik tentang keterlibatan pembaca dan pesimisme emosional dalam cerita.Kesaksian protagonis juga memecah kontradiksi dan konflik dalam cerita.Sejak kedatangan protagonis, sering kali ada banyak konflik plot yang terjadi dalam cerita, yang semuanya diselesaikan sepenuhnya oleh kesaksian protagonis.Tokoh utama memiliki kualitas dan kemampuan yang halus, dan dia biasanya mampu memecahkan masalah dan menemukan solusi dengan cara yang sama seperti Anda.
Dengan menyelaraskan kesaksian tokoh protagonis dengan konflik dalam cerita, perkembangan dan akhir cerita akan lebih intens dan intuitif.Kesaksian protagonis juga bisa diseimbangkan dengan pesimisme emosional dan koneksi.Tokoh protagonis bukanlah karakter yang paling dikenal dan paling dipedulikan oleh pembaca, dan pembaca membangun ketidaksadaran emosional tokoh protagonis ketika ia melewati berbagai kesulitan dan tantangan dalam cerita.Ketika protagonis menyaksikan, pembaca juga merasakan keintiman dan menjadi penonton, lebih jauh mengenalnya dan pesimisme emosional protagonis.
Banyaknya pesimisme emosional membuat pembaca lebih banyak mencoba-coba setelah cerita, memanipulasi protagonis untuk mengalami jarak cerita dan memilah-milah suka dan dukanya.Sang protagonis juga menjadi saksi, menyajikan kelangsungan hidup dan perubahan sang protagonis.Sejak protagonis terdorong ke suatu periode waktu, ia telah mengalami berbagai kesulitan dan tantangan, sehingga terjadi perubahan yang cukup besar.Setelah kesaksian protagonis, pembaca dapat melihat kelangsungan hidup protagonis dan, perkembangannya, serta memperhatikan berbagai refleksi yang telah dialaminya sejak ia didorong.
Banyak dari kelangsungan hidup dan perubahan tidak hanya meningkatkan daya tarik protagonis, tetapi juga memobilisasi pembaca untuk merefleksikan dan membangun kelangsungan hidup dan perubahan yang baik.Kesaksian protagonis memainkan peran kunci dari cerita.Kesaksiannya memperhitungkan klimaks plot, memajukan resolusi lengkap dari petunjuk cerita, memecah kontradiksi dan, konflik, menyebabkan pesimisme emosional dan, koneksi, dan menyajikan kelangsungan hidup dan, perubahan protagonis.